22/01/2015

Jelajah Tanah Flores & Timor Day 9 (Ruteng - Labuan Bajo)

Minggu, 28 Desember 2014

Saya terbangun jam 5 pagi untuk sholat subuh dan kedinginan luar biasa saat mengambil air wudhu. Setelah selesai sholat, saya mendengar ramai ramai di luar, pikir saya itu adalah Om, Tante, dan rombongan suster yang bersiap siap untuk ke gereja. Kemudian saya melanjutkan tidur lagi sampe jam 7 pagi. Suasana pagi itu di susteran cukup sepi, ada beberapa bule yang melintas. Karena sepi, saya masuk lagi ke kamar dan memberes bereskan barang, sehingga kalo mereka sudah kembali dari gereja, kami bisa langsung sarapan. Cukup lama saya menunggu rombongan dari gereja, bahkan om Robert sesekali bertanya sama saya kemana perginya mereka sampe jam 8 begini belum kembali.

Sarapan di susteran seharusnya dimulai dari jam 06.00 - 07.30, tapi karena rombongan saya ada yang ikut misa bersama para suster, maka saat itu kami berempat diijinkan sarapan jam 08.30. Menu sarapan pagi itu, roti beserta pelengkapnya, nasi goreng, telur ceplok, dan minumannya kopi dan teh. Karena saya aliran irit garis keras, maka roti yang disajikan di meja kami semua saya angkut ke dalam tas beserta pelengkapnya untuk bekal di jalan, tapi tentunya sebelumnya saya sudah sama suster dulu hehe. Suster mengijinkan saya membawa makanan itu semua asal dimakan jangan dibuang, kalo nanti dibuang sebaiknya jangan dibawa. Ok sus ! :D

Selesai sarapan, kami berpamitan kepada para suster dan pamitan kepada Om dan Tante. Kami berempat nanti akan berjanji bertemu di Labuan Bajo untuk makan seafood di Kampung Ujung. Tadinya saya mengajak Om dan Tante satu mobil dengan kami bertiga, tapi ternyata Om dan Tante ingin ke tempat saudaranya dulu di Ranamese dan mempersilakan kami bertiga jalan duluan.

Berfoto dengan para suster sebelum pamit
Ini suster temennya Yance, bersama dengan Om dan Tante
Selesai berpamitan, kami berpisah dengan Om dan Tante, kemudian melanjutkan perjalanan menuju Labuan Bajo. Bye udara dingin Flores, 4 hari ke depan saya akan berpanas panasan di Labuan Bajo. Perjalanan Ruteng - Labuan Bajo memakan waktu cukup singkat yaitu cuma 4 jam saja. Perjalanan tersingkat saya selama trip overland ini. Tempat menarik yang bisa dimampirin dalam perjalanan Ruteng - Labuan Bajo adalah sawah di Desa Cancar yang memiliki pola menyerupai sarang laba laba, atau lebih dikenal dengan Sawah Spider Web. Perjalanannya dari Ruteng tidak terlalu jauh, tanpa terasa kami pun sudah sampai di rumah juru kunci sawah ini. Dengan membayar 10.000 per orang dan mengisi buku tamu, kami sudah diperbolehkan menaiki bukit untuk melihat sawah spider web dari atas. Trekking nya ga berat, cuma nyamuknya aja yang banyak banget bikin saya ga konsentrasi naik. Sampai sampai saya harus menghalau nyamuk yang mengerubuti saya dengan daun daun yang saya petik di sepanjang jalan. Untuk menuju ke atas ga membutuhkan waktu yang lama, hanya saja kami harus pintar pintar mencari view point dari atas sana. Setelah akhirnya menemukan view point yang tepat kami pun bisa menikmati sawah ini dari atas. Sayang sekali, saat itu habis masa panen, sehingga sawah kurang menghijau. Tapi masih tetep indah kok, bloggie.

Sawahnya Spider-Man

Sah ! Nyampe sawah Desa Cancar
Selesai berpanas panasan sambil digigitin nyamuk di bukit view point sawah spider web, saya segera turun untuk melanjutkan perjalanan ke Labuan Bajo, rasanya udah ga sabar lagi untuk ketemu sama sang naga Komodo hihihi. Perjalanan menuju Labuan Bajo ga terlalu lama, sepanjang perjalanan pemandangan diwarnai para petani yang sedang memanen padinya. Perjalanan melewati Lembor, yaitu daerah untuk menuju ke Wae Rebo desa adat di atas gunung yang bagus banget dan mendunia. Sayang sekali saat itu saya ga berkesempatan menuju kesana karena singkatnya waktu. Untuk menuju Wae Rebo tidak bisa ditempuh PP, harus menginap disana semalam. Berarti total waktu yang dibutuhkan untuk berada di Wae Rebo saja minimal 2 hari. Mungkin next time saya akan kesana. Aamiin.

Tiba tiba hujan turun cukup deras saat kami akan memasuki Labuan Bajo, jalan mulai terasa menurun tanda kami akan sampai di daerah pesisir. Dan akhirnya dari ketinggian, saya melihat pelabuhan Labuan Bajo dari kejauhan. Antara perasaan ga percaya dan kagum, akhirnya saya melihat pemandangan ini secara langsung bukan dari internet, bahagianya. Bahkan saking bahagianya, berteriak teriak di dalam mobil"Labuan Bajo !! Labuan Bajo !!" seru saya. Akhirnya, setelah 9 hari perjalanan overland ini, saya sampai di Labuan Bajo. Alhamdulillah Ya Allah

Sesampainya di Labuan Bajo, saya langsung bertemu dengan kapten kapal yang akan membawa saya island hopping besok. Kami bicara pnajang lebar tentang rute one day trip hingga akhirnya sore pun mulai gelap, Pak Fabi pamit untuk bersiap siap besok perjalanan kami. Tapi sebelumnya saya minta dicarikan hotel murce merice dulu sama Om Fabi, Om Fabi pun membook Hotel Blessing untuk saya bermalam 2 hari ini.

Good night, Labuan Bajo....


Tambahan info :
- Kehidupan di Susteran dimulai sangat pagi, jadi kalau ga mau ketinggalan sarapan, bangun pagi ya !
- Pintu gerbang Susteran ditutup jam 9 malam
- Sempatkan ke sawah spider web saat perjalanan menuju Labuan Bajo, ini sawah dengan pola sarang laba laba satu satunya di dunia.
- Hotel Bagus Bagus ga saya rekomendasikan buat kalian yang suka keramaian, berada di tempat yang lumayan jauh dari keramaian, kalo ga ada motor susah untuk cari makan. Contact : 08123860084 (Stefan)
- Kecuali di Hotel Blessing, kalo ga ada motor bloggie bisa jalan kaki untuk cari makan
- Kalo ga punya uang banyak dan rewel kalo harus tidur di hotel abal abal (baca : banyak maunya tapi ga sadar lagi kere :p) bisa tidur di Hotel Blessing, harganya miring dengan fasilitas single bed, fan, kamar mandi dalam. Plus gratis sarapan tiap pagi.

No comments:

Post a Comment