18/11/2016

Ngumpul Bareng Blogger Bali & BCA

27 Oktober 2016. Pagi itu, waktu saya lagi siap-siap ke kantor ada email masuk ke handphone. Awalnya saya pikir tentang kerjaan, udah pengen cemplungin handphone ke bak mandi, eh ternyata undangan untuk ngumpul bareng blogger Bali yang diadakan sama BCA. Begitu scroll, scroll, scroll untuk melihat venuenya, ternyata diadakan di Livingstone Cafe, Petitenget. Tempat favorit saya nongkrong bareng teman-teman selepas jam kerja. Potato wedgesnya, juara! Saya pun jadi semangat untuk datang, mengingat rasanya udah lama banget ga kesana buat sekedar ngeteh atau ngopi cantik. Yeay !

OK, sebelum pembahasan melenceng jadi bahas makanan, kita kembali ke topik. Sayangnya, begitu melihat jam acaranya saya agak mengernyitkan dahi, jam 18.30. Itu jam-jam rawan saya belum bisa cabut dari kantor, nasib kuli gambar yang ga kenal waktu (curhat). Dan benar saja, saya datang sedikit terlambat dengan baterai handphone super low dan parahnya saya lupa bawa powerbank. Nice, Ami! Sehingga, foto-foto yang ada di postingan ini merupakan hasil jepretan teman blogger yang hadir pada saat acara ini juga.
Source
Source
Source
Satu hal yang mencuri perhatian saya adalah dekornya yang cantik dan manis banget! Ala ala shabby chic dengan bunga berwarna putih dan biru pastel, sepintas mengingatkan dengan konsep dream wedding saya nanti. Lupakan! Hahahaha! Soal makanan? Livingstone ga perlu diragukan lagi yah, semuanya enak. Mulai dari appetizer, main course, sampai dessertnya. Ga ada yang mengecewakan.

Selain mengenalkan produk terbaru BCA, Sakuku. BCA juga mengundang seleb instagrammer untuk memberikan tips and trick bagaimana caranya menghasilkan uang melalui instagram. Dan yang paling membuat saya envy adalah pekerjaan mereka untuk mereview hotel atau yang berhubungan dengan travelling. Jalan-jalan gratis iya, dibayar pula. Siapa yang ga iri coba hahaha. Begitu mendengar itu, langsung otak saya merencanakan bagaimana caranya resign dari kantor saya sekarang #Devil’sLaugh #DikeplakBuBoss. Ampun.
Sakuku, Bikin Hangout Makin All Out !

Apa itu Sakuku ?
Sakuku bukan bahasa Jepangnya bokek, Sakuku Rata. Ini ga ada hubungannya sama sekali. Tolong. Jadi, Sakuku ini semacam dompet elektronik berupa aplikasi smartphone untuk melakukan berbagai macam transaksi. Yang bikin unik, tidak harus nasabah BCA lho untuk memiliki akun Sakuku! Karena bukan nomor rekening lah yang digunakan sebagai kepemilikan Sakuku, melainkan nomor handphone. Cara aktivasinya pun mudah. Sebelumnya pastikan dulu kalian memiliki handphone ya, ini penting. Kemudian untuk handphone berbasis Android harus OS 4.0 ke atas dan untuk iPhone IOS 7.1 ke atas untuk bisa mendownload aplikasi Sakuku di Play Store atau App Store. Setelah terinstall di hanphone lakukan pengisian data, verifikasi, dan buat PIN Sakuku 6 digit numerik. Taraaaa ! Sakuku pun sudah aktif dengan mudahnya. Kemudian setelah Sakuku aktif kita bisa langsung Top Up/Cash In di Sakuku dengan maksimum saldo Rp 1.000.000,00.

Selamat datang di Sakuku !
Registrasi
Setelah verifikasi, Sakuku saya langsung aktif.

Saldo : Rp.0

Menu di Sakuku
Keunggulan Sakuku sangat banyak, antara lain adalah bisa digunakan untuk membayar pembelian online atau offline melalui merchant-merchant yang sudah bekerja sama dengan BCA tentunya. Dan karena saya tinggal di Bali, maka yang saya lakukan pertama kali adalah mengecek merchant mana saja yang bekerjasama di Bali. Tenang saja, jika merchant yang tersedia tidak cukup banyak di kota tempat kalian tinggal, Sakuku bisa digunakan untuk pembelian online, antara lain Blibli.com, Kaskus, bhinneka.com, dan lain-lain. Untuk detailnya, bisa dicek di sini

Sebelumnya, saya mengatakan jika Sakuku bisa dimiliki oleh orang-orang yang bukan nasabah BCA. Tapi, jika kalian adalah nasabah BCA, maka kalian akan mendapat banyak keuntungan yaitu bisa upgrade menjadi Sakuku Plus! Salah satu keuntungan Sakuku Plus adalah bisa split bill alias patungan. Kan biasa tuh, kalau lagi nongkrong rame-rame bareng temen pas giliran bayar, duit-duit bakal dikumpulin di atas meja kaya macam orang lagi pasang taruhan, belom lagi kalau ada recehan. Duh ribet! Kalau ada Sakuku Plus, pemandangan absurd seperti itu udah ga akan terlihat lagi. Tapi syaratnya, temen-temen yang diajak patungan harus punya akun Sakuku Plus juga. Selain split bill, keuntungan yang kamu dapatkan adalah jumlah limit saldo yang lebih banyak daripada akun Sakuku yang biasa yaitu Rp 5.000.000,-. Dan pengguna Sakuku Plus bisa tarik tunai tanpa pakai kartu di ATM BCA yang bertanda khusus.


Asik kan ? Jadi, tunggu apalagi, aktifkan segera Sakuku di handphone kalian. Sakuku dijamin ga akan bikin Sakuku Rata (baca : bokek). Eeww, jayus. Hahaha! Sakuku, bikin hangout makin all out !

BCA Sakuku

17/11/2016

Samsung Galaxy J5 & J7 : Smartphone For Smart Blogger



 Bicara tentang smartphone, sepertinya bukan merupakan hal yang asing bagi orang jaman sekarang. Semuaaa orang punya smartphone, tak terkecuali saya. Selain untuk media sosial (of course), sebisa mungkin saya harus memaksimalkan fungsi smartphone. Apalagi saya sebagai blogger, smartphone adalah barang yang ga bisa jauh dari jangkauan. Inspirasi buat nulis bisa dateng tiba-tiba gitu aja waktu saya lagi ga stand by di depan laptop. Biasanya kalau begitu, saya langsung ambil handphone dan ketik di draft sebelum inspirasinya ilang gitu aja. Selain buat ngeblog, saya aktif cek email yang masuk. Entah untuk kerjaan atau informasi tentang blogging competition, tapi yang paling penting setiap pagi saya menunggu email Morning Toast dari Female Daily

Saya bisa blogging lewat smartphone !
Sebagai blogger yang hobi jalan, fitur kamera itu penting buat saya untuk mengabadikan momen ketika lagi traveling. Walaupun bukan fotografer profesional, tapi kualitas foto yang baik sangat menunjang postingan di blog. Oleh karena itu, saya sangat concern terhadap ketajaman hasil foto yang saya ambil melalui smartphone. Selain fitur kamera, performa yang baik itu wajib hukumnya ketika saya memilih, saya suka smartphone cepat ! Ga mau dong, ketika sudah siap-siap mau mengambil gambar, eh ternyata smartphone saya lemot, hang dan kemudian restart sendiri. Itu jelas bikin mood saya jatuh banget. Selain mood yang jatuh, handphone juga bakalan jatuh banget. Iya, dibanting. Dan saya bersyukur, itu ga terjadi di smartphone saya sekarang, jadi belom ada kejadian banting handphone sejauh ini hahaha #JanganSampe. Tapi sayangnya, smartphone yang saya gunakan saat ini tidak mendukung expandables memory, sehingga saya tidak bisa menambah kapasitas dengan memori external. Sadar diri, saya ini orang yang hobi menumpuk file apapun, saya butuh lebih banyak kapasitas memori. Jadi kepikiran deh, pengen nambah smartphone yang bisa ditambah memori externalnya (horaaang kayaah !). Oleh karena itu, kepikiran lah buat beli smartphone berbasis Android yang bisa menunjang kegiatan nge-blog saya. Tapi, saya bingung. Smartphone berbasis Android itu banyaaaaaaaaaaak banget di pasaran, mulai dari merk yang terkenal sampai merk yang baru saya denger kemarin sore. Baca review sana sini untuk meyakinkan mau beli yang mana, belom juga yakin. Dan, sampai akhirnya perhatian saya tertuju pada Samsung Galaxy J5 & J7.

http://amsyongloser.blogspot.co.id/
Jujur, pertama kali lihat Samsung Galaxy J5 & J7 saya langsung kepikiran
"Warnanya bagus ! Mirip hp gw nih"
Elegant !
Love at first sight itu bener adanya hahaha ! Saya pun browsing tentang spesifikasi Samsung Galaxy J5 & J7 di website Samsung, dan berharap fitur dan fisiknya sebanding sama-sama bagus, harganya kalo bisa jangan mahal-mahal. Samsung J5 ini berukuran lebih kecil dibanding Samsung J7, Samsung J5 berukuran 5,2" sedangkan Samsung J7 berukuran 5,5". Layar keduanya adalah super AMOLED display 1280 x 720 sehingga ga usah takut kalau smartphone besutan Samsung ini bikin mata sepet gara-gara ga high definition. Dijamin puas ! Ngeblog pun lancar karena layarnya gede.

Samsung Galaxy J5 & J7 dilengkapi dengan kamera yang bagus banget yaitu 13 MP untuk kamera belakangnya, dan 5 MP untuk kamera depannya. Ini sih fix, banci selfie bakal puas selfie di Samsung J5 & J7. Selain ketajaman kameranya yang bagus banget, kameranya dilengkapi dengan beberapa fitur yang ok banget. Apa aja ?
  • Palm Recognition, cuma dengan gerakan tangan, smartphone ini langsung siap untuk ambil gambar tanpa tekan tombol shutter ! Ini asik kalau mau selfie bareng temen-temen !
  • Wide Selfie, ga usah takut kalau temen-temen segengmu badannya geday semua, trus panik ga bisa semuanya masuk ke dalam frame. Samsung J5 & J7 dilengkapi fiture Wide Selfie yang menjamin semua personil gengmu bisa masuk semua ke dalam frame. Dan kalo belom masuk juga, jangan salahkan hp, salahkan badannya. #AmiPikirDirinyakecil #Kabur
  • Beauty Mode, ini fitur bagus buat yang lagi LDR. Jadi kalau kalian bangun tidur terus si pacar minta dikirimin foto selfie padahal kalian belom dandan, maka beauty mode lah penyelamat hubungan kalian. Daripada diputusin pacar gara-gara dia kaget liat muka bangun tidur kita. Itu sih cowonya aja yang sok kegantengan.
  • Front Flash. Ini juga penting ! Pernah pengen selfie di tempat remang-remang ? Tapi hasilnya burem, gelap ? Jadi membuat orang bertanya-tanya kegiatan apa yang kalian lakukan di tempat remang-remang. Pakai Samsung J5 & J7 ! Karena kamera depan ada flashnya, sehingga hasil foto ga jadi gelap burem, semua terpampang jelas dan nyata jadinya ga membuat orang-orang berpikir yang tidak-tidak hahaha.
Kita ga ngapa-ngapain kok.
Fitur Wide Lens yang memungkinkan satu geng masuk frame semua.
Selain layar dan kameranya yang sama, Samsung J5 & J7 sama-sama dibekali 16 GB memori internal dan expandable up to 128 GB ! Ya, buat yang hobi numpuk file macam saya ini, cocok lah pakai Samsung J5 & J7, mau foto-foto sampai memble juga ga bakal penuh memorinya. Dan terkait dengan memori, Samsung J5 & J7 memiliki fitur yang bisa mengecek pemakaian memori dalam sekali sentuh, Smart Manager. Mulai dari penggunaan memori internal, external, RAM, bahkan penggunaan battery, semua dalam satu sentuhan saja. RAM ? Tenang, Samsung J5 & J7 dibekali RAM 2GB sehingga dijamin performanya cepat, dijamin ga akan ngelag atau hang yang bikin sebel tingkat tinggi.

Smart Manager
Namanya aja beda series, pasti ada bedanya. Samsung Galaxy J5 memiliki processor Octa Core 1,6 GHz dengan OS Android Marshmalow. Sedangkan Samsung Galaxy J7 memiliki processor Quad Core 1,2 GHz. dengan OS Android Lollipop. Untuk kapasitas battery pun, kedua smartphone ini berbeda. Samsung Galaxy J5 dibekali kapasitas battery 3100 mAh sedangkan Galaxy J7 memiliki kapasitas yang lebih besar yaitu 3300 mAh. Dan jangan takut kalau mau menghemat penggunaan daya battery, karena kedua smartphone ini memiliki fitur Ultra Power Saving Mode yang bisa memangkas penggunaan daya battery untuk aplikasi yang tidak dibutuhkan.


Setelah mempelajari fitur-fitur dan kelebihan yang dimiliki Samsung Galaxy J5 & J7, saya jadi yakin untuk nambah smartphone lagi yang berbasis Android. Semua keinginan saya, tercover dalam satu smartphone. Kamera yang mumpuni bagi blogger seperti saya untuk mengambil  gambar. Kemudian adanya fitur Ultra Power Saving Mode yang membantu orang pelupa macam saya yang sering banget ketinggalan powerbank, sementara juga lupa ngecharge handphone. Amsyong deh. Dan yang terpenting adalah, tujuan utama saya memiliki smartphone yang bisa expandables memory pun terpenuhi, up to 128 GB ! Tapi semua fitur itu percuma kalau harganya ga miring, apalagi buat anak kosan macam saya. 

Bagaimana dengan harga ? Tenang, Samsung Galaxy J7 dibanderol dengan harga sekitar Rp. 3.500.000,00. Terjangkau banget, yuhuuuu. Dengan fitur yang sangat mumpuni dan harga yang sangat terjangkau, rasanya Samsung Galaxy J5 & J7 pantas disebut sebagai smartphone for smart blogger.

05/11/2016

Mengenal Olahan Hasil Laut Indonesia Timur


Bicara mengenai olahan hasil laut, Indonesia memang juaranya. Bagaimana tidak ? Indonesia merupakan negara yang memiliki wilayah laut yang sangat luas. Itulah mengapa, sajian olahan hasil laut Indonesia sangat bermacam-macam. Mulai dari bagian barat, utara, bahkan sampai timur pun beraneka ragam. 

Pada tahun 2014 saya berkesempatan untuk mengunjungi salah satu sisi terdepan Indonesia yaitu tepatnya di Kabupaten Malaka, Timor, Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste. Memiliki jarak 16 jam perjalanan dari Kupang. 

Hal pertama yang menarik perhatian saya saat mengunjungi tempat baru pertama kali adalah makanannya. Sebagai daerah pesisir, ikan merupakan lauk pelengkap utama yang dipilih sebagai pendamping makanan pokok. Jangan tanya eksistensi ayam di sini, karena ayam hanya dipotong saat ada acara penting. Bagi masyarakat sekitar, ayam merupakan makanan yang mewah. Sama halnya dengan ayam, nasi bukan makanan pokok utama warga sekitar. Mereka lebih suka menyantap jagung atau sagu sebagai makanan pokok. 

Jagung bose, salah satu olahan jagung sebagai pengganti nasi

Sebagian besar mata pencaharian warga setempat adalah sebagai nelayan. Tidak heran jika ikan sangat digemari disana. Ikan yang sangat sering dimakan adalah jenis ikan terbang dan ikan kembung. Masyarakat sekitar menyebut ikan terbang dengan “ikan Indosi*r” (stasiun TV swasta), dan menyebut ikan kembung dengan “ikan kombong”. Selain 2 ikan tersebut, ada 1 lagi jenis ikan yang cukup mengagetkan saya, ini juga merupakan ikan yang digemari warga sekitar, biasa dimasak kuah asam. Ikan itu adalah hiu. Cukup miris ketika melihat hiu tersebut berada di ember hasil tangkapan nelayan bergabung dengan ikan kecil lainnya. Sayang sekali, masyarakat sekitar masih menganggap hiu sebagai makanan,padahal di luar sana banyak orang yang menyuarakan untuk berhenti menangkap hiu karena hiu bukan makanan.

Ikan kombong

Hasil tangkapan sore itu

Ikan hiu
Kebiasaan warga setempat dalam mengolah makanan cukup berbeda dengan daerah lain di perkotaan. Mereka tidak mengenal bumbu yang beraneka macam seperti masakan Padang atau masakan Bali yang bumbunya cukup medok. Dalam mengolah ikan kuah asam, mereka hanya mengandalkan garam, jeruk nipis, bawang merah, bawang putih dan micin. Ya, sesederhana itu saja. dan semua bumbu tidak ada yang diulek hanya diiris. Tidak heran dengan minimnya bumbu yang digunakan, sajian hiu kuah asam pun masih terasa sedikit amis. Berbeda dengan sajian hiu goreng, amisnya tidak terlalu terasa sehingga saya masih bisa menyantapnya. Walaupun dalam hati terasa bertentangan dan tidak tega. Namun, demi menghormati masyarakat sekitar saya pun harus ikut makan. Sekilas makanannya terlihat jauh dari kata mewah dan sangat sederhana, tapi saya merasakan kenikmatan karena suasana kebersamaan dengan warga sekitar

Hiu goreng
Pada tahun 2015 saya berkesempatan untuk mengunjungi Ternate, Maluku Utara. Ke Ternate belum dikatakan sah jika belum mencicipi papeda. Sama halnya dengan wilayah timur Indonesia yang lain, beras bukan satu-satunya opsi makanan pokok disini. Justru papeda lah yang sangat diminati warga.


Papeda umumnya dimakan dengan ikan kuah kuning. Sistem makan papeda di warung-warung disini adalah all you can eat. Dan di sepanjang meja tidak saya temukan satu olahan pun yang terbuat dari ayam atau hewan lain selain hewan laut. Nampaknya masyarakat tahu cara memanfaatkan kekayaan sumber daya laut yang mereka miliki dengan memaksimalkan mengkonsumsi ikan. Ikan cakalang juga merupakan komoditas utama disini, di sepanjang pasar banyak sekali saya temukan sajian ikan cakalang asap. Biasanya cakalang asap ini nantinya akan diolah lagi. 

Dari Ternate saya menyempatkan diri untuk mampir ke bumi nyiur melambai yaitu Manado. Saya bertolak menuju danau Tondano untuk mencicipi kuliner khas Tondano yaitu perkedel nike. Nike merupakan ikan endemik dari Danau Tondano, bentuknya menyerupai ikan teri namun dengan ukuran yang lebih kecil lagi. Memang, ikan nike bukan merupakan hasil laut karena ikan ini merupakan ikan air tawar. Namun rasanya tidak afdol untuk tidak menceritakan ikan endemik milik Sulawesi Utara selain ikan roa ini. 


Danau Tondano, Sulawesi Utara

Perkedel Nike
Sekilas perkedel nike bentuknya menyerupai bakwan karena memang sama-sama digoreng dalam adonan tepung. Tapi rasanya sangat berbeda dengan bakwan kebanyakan karena adanya ikan nike sebagai bahan utama perkedel nike. Sebelumnya saya cukup bingung kenapa disebut “perkedel” karena sebenernya bentuknya lebih menyerupai “bakwan”. 

Bicara tentang ikan roa, ikan ini memang ikan yang hanya tumbuh di perairan Sulawesi Utara saja. Sehingga sangat gampang ditemukan sajian berbahan dasar ikan roa di Manado dan sekitarnya. Selain itu, ikan roa asap juga merupakan oleh-oleh favorit jika berkunjung ke tanah Sulawesi Utara selain klapeertart. Hal itu lah yang membuat saya membawa ikan roa sebagai buah tangan untuk orang rumah. Ikan roa asap dapat diolah menjadi berbagai macam sajian, antara lain sambal ikan roa yang sangat cocok dimakan dengan pisang goreng. 

Ikan Roa asap sebagai oleh-oleh wajib jika mengunjungi Manado

Sebenarnya masih banyak sajian olahan hasil laut yang dimiliki Indonesia. Mengingat Indonesia adalah negara maritim. Pengalaman saya ini, hanya sebagian kecil saja. Dan masih ada banyak rasa penasaran dalam hati untuk menjajal olahan hasil laut Indonesia dari Sabang sampai Merauke. 

Tulisan ini diikut sertakan dalam lomba Jelajah Gizi 2016