23/01/2016

Day 8 : Manado, The Art Of Doing Nothing (END)

Sebelumnya saya ucapkan Selamat Tahun Baru dulu untuk bloggie sekalian. Seperti tahun – tahun sebelumnya, saya mengusahakan untuk tidak tahun baruan di kota yang saya tinggali. Yah, walaupun ujung – ujungnya tetep tahun baruan di atas kasur sambil nonton film. Dan tahun baru 2016 ini pilihan saya jatuh di Kota Manado. Sebelumnya, saya merencanakan untuk tahun baruan di Ternate, namun karena ada undangan nikah salah satu sahabat saya, Ganis. Maka saya memutuskan untuk mempercepat jadwal, sehingga saya bermalam tahun baru di Manado, bumi nyiur melambai.



Tahun baru kali ini saya habiskan full di dalam hotel tanpa melihat keluar, melihat suasana Manado di malam hari. Jadi kalau teman – teman nanya “Udah kemana aja di Manado ?” saya bakal jawab “Di hotel saja, Manado so macet e” hahaha ! Tapi untungnya, di Top Hotel tempat saya menginap menyediakan New Year Package, dinner dengan acara pesta kembang api dan free cocktail. Walaupun begitu, jam 10 malam saya sudah naik ke kamar dan kembali selimutan. Tak ketinggalan begitu pun dengan Mba Maria. Yeah, saya senang bisa dapat teman jalan yang satu pikiran, malam itu saya hanya ingin beristirahat, setelah selama ini selalu memaksimalkan tenaga untuk eksplor suatu daerah. Sekarang saatnya me time ! Dan besok saatnya pulang ke Solo ! Happy New Year, bloggie !

Sebelum mengakhiri postingan ini, saya mau share pengalaman tentang nyari taksi menuju bandara Sam Ratulangi, Manado di tanggal 1 Januari pas tahun baru kemarin. Manado merupakan kota dengan penduduk mayoritas beragama nasrani, sehingga Natal dan Tahun Baru merupakan hari raya yang harus dirayakan dan digunakan untuk berkumpul bersama keluarga. Armada taksi yang jalan pun tidak sebanyak hari biasa, sehingga saya harus menunggu taksi sampai 2 jam. Dan karena taksi tak kunjung datang, sementara saya harus ke bandara untuk pulang ke Solo, saya pun memutuskan untuk mencharter angkot menuju bandara seharga 150.000. Jadi saran saya, jangan pulang di hari tahun baru dan usahakan untuk mencari transportasi H-1, janjian dengan supirnya agar tidak menunggu seperti saya.

Selesai sudah perjalanan saya explore tanah Sulawesi – Ternate 25 Desember 2015 – 1 Januari 2016 dengan total 8 hari, 2 pulau, 3 provinsi, dan 5 kota. Ini adalah pengalaman paling berkesan yang pernah saya alami sendiri, menjadi solo backpacker. Saya mendapatkan banyak pembelajaran selama perjalanan kali ini, dimana semua keputusan berada di tangan saya sendiri, ketika ada masalah harus diselesaikan sendiri. Rasa kesepian yang saya takutkan datang ketika menjadi solo backpacker pun tidak terjadi, saya bertemu dengan orang – orang baru di setiap kota yang saya datangi. Terima kasih untuk Kak Nona, Epi sudah menjadi teman baru saya di Toraja. Terima kasih untuk mamang – mamang Gojek Makassar yang sudah mengantarkan saya kemana – mana. Terima kasih Pak Oslan, Mas Firman yang sudah menemani saya berkeliling Ternate, menemani saya makan papeda dan nongkrong sampai tengah malam di kawasan Tapak. Terima kasih Mba Maria, udah jadi temen trip yang menyenangkan selama di Manado – Tomohon, semoga ada kesempatan lagi untuk ngetrip bareng. Dan tidak lupa terima kasih untuk teman – teman Forum BPI (Backpacker Indonesia) dan Kaskus Domestik yang sudah berbagi informasi tentang perjalanan saya kali ini.

1 comment: