Satu hal yang saya rindukan dari Solo adalah teh wedangannya. Rasa teh wedangan di Solo itu beda banget, rasanya khas. Ada perpaduan rasa sepat dan pahit yang menambah rasa pada teh khas wedangan Solo. Istilah orang Solo untuk teh yang enak adalah "nasgitel" yang artinya "panas, legi (manis), dan kentel (kental). Usut punya usut, untuk mendapatkan rasa teh yang enak itu harus dengan cara mengoplos merk beberapa. Seperti contohnya, teh merk Gardoe dengan merk Nyapu, atau dengan 3 merk sekaligus sampai nanti akhirnya mendapat konsistensi rasa yang pas.
Karena kerinduan saya akan wedangan, maka saya mengajak Ave ke Wedangan Pendopo untuk sekedar ngemil ngemil sambil ngeteh. Wedangan Pendopo ini menurut saya termasuk wedangan baru di Solo, karena wedangan ini muncul sekitar 3-4 tahun yang lalu. CMIIW. Suasana di Wedangan Pendopo ini cukup unik dengan nuansa jadoelnya, banyak barang barang antik yang menjadi unsur dekoratif, selain itu banyak dijajakan snack jadul di masa kejayaan orang tua kita, salah satunya permen mint Davos. Karena kejadulannya ini lah membuat Wedangan Pendopo banyak diminati pendatang, tak jarang saya melihat ada beberapa pengunjung bule yang lagi ngeteh di sini.
Sebelumnya maafkan kalau kualitas fotonya banyak yang rada ngeblur, ini gara gara penerangan yang kurang, sehingga saya menggunakan night scene tapi tangan saya ga bisa kaku kaya tripod jadinya rada goyang waktu pengambilan gambar hahaha.
Menu yang ditawarkan di Wedangan Pendopo ini menu khas wedangan. Antara lain sego kucing yaitu nasi dengan sepotong bandeng dengan sambal. Kemudian ada sego oseng yaitu nasi dengan tumisan kacang panjang dengan tempe. Untuk pelengkapnya, ada berbagai macam gorengan dan sate satean yang membangkitkan nafsu makan. Sebelum disajikan, sate sate dan gorengan ini dibakar dengan kecap sehingga masih hangat saat dimakan. Cara pemesanannya adalah dengan mendatangi meja yang berisi aneka macam makanan, dan kita akan ambil sendiri yang kita inginkan. Kemudian berikan kepada penjualnya untuk dibakar. Pesan nasi dan minum pun juga dilakukan disini. Nanti penjual akan mencatat makanan yang kita ambil dan nanti akan dibayar sesudahnya.
Aneka makanan ringan yang dijajakan |
Saat itu kami memesan sego kucing, sate kerang, tempe mendoan, martabak kecil, dan kue apem. Minumnya saya memesan es teh, Ave memesan es jeruk.
Sate kerang, martabak, kue apem, tempe mendoan |
Sego kucing aka nasi bandeng |
Es teh fenomenal |
Semua rasanya tidak mengecewakan, rasanya sederhana namun terasa sangat nikmat di lidah saya. Tanpa terasa pun saya menyantap 3 tusuk sate kerang. Sate kerangnya benar benar recommended ! Es tehnya sesuai dengan ekspektasi saya, rasanya nikmat sekali. Benar benar teh khas wedangan yang rasanya juara. Kalau saya kembali lagi ke Bali, teh ini bakal jadi salah satu hal yang saya rindukan dari kota Solo. Menghirup segelas es teh khas wedangan sambil melihat suasana khas jadul rumah Jawa membuat saya betah banget. Walaupun gelap dan terkesan spooky dengan unsur dekoratif patung patung jawa, tapi saya ga merasa ketakutan di sana. Hahaha ! Kalau ke Solo jangan lupa mampir ke Wedangan Pendopo bloggie, di sini kita bisa mendapatkan suasana Jawa pada jaman dulu yang khas. Ditambah aneka makanan dan minumannya yang sederhana namun nikmat sekali.
Area kasir dengan aneka jajanan jadul |
Wedangan Pendopo
Jl. Srigading 1 No.7, Surakarta, Jawa Tengah
0271 738455
No comments:
Post a Comment