Sebelumnya saya pernah membahas Warung Orange pada tahun 2013 (click for more), saat itu lokasinya masih ala kadarnya di halaman rumah. Sekarang sudah pindah ke tempat yang lebih baik di Jl. Kapten Mulyadi, Pasar Kliwon, Solo. Masih tetap dekat dari rumah saya, tinggal ngesot juga sampe.
Mudik kali ini saya mencoba untuk medatangi lokasi Warung Orange yang baru ini. Lagian deket rumah dan sepertinya tempatnya asik buat chit chat dengan teman teman. Saya ke sana sekitar jam 9 malam, dan ternyata masih rame. Karena ternyata usut punya usut ini buka sampai jam 3. Cool !
Warung Orange. Tersedia area outdoor |
Sepulang dari keliling sama Ave nyari tempat untuk buber geng, saya ngajakin Ave buat nyobain Warung Orange. Walaupun Ave masih tinggal di Solo, dia belom pernah nyobain makan di Warung Orange di lokasi yang baru ini padahal jaraknya lumayan deket sama rumah. Saya kadang masih suka iseng mantau Warung Orange dari twitter kuliner di Solo, rupanya Warung Orange masih hits juga. Saya mau ngebuktiin, overrated atau memang beneran enak. Jam 9 malam saya kesana dan masih rame bahkan ada beberapa meja dengan tanda “Reserved”. Kami tidak terlalu susah mencari tempat duduk, dan segera memilih makanan setelah diberikan menunya oleh waitressnya. Saya memutuskan untuk memesan Meat Lover Pizza dan Red Velvet Latte, sedangkan Ave memesan Beef Burrito dan Lychee Ice Tea. Menu yang ditawarkan di Warung Orange ini cukup beragam bloggie, dijamin bloggie rasanya pengen pesan semuanya. Dan rasanya semua menunya ga bisa dikhatamin dalam satu kali kunjungan.
Menu Makanan |
Menu Minuman |
Sambil menunggu makanan datang saya melihat para pengunjung yang datang ke Warung Orange tidak berhenti keluar masuk, tanda bahwa Warung Orange ini emang laris banget walaupun sudah malam. Mungkin karena bulan Ramadhan, pengunjung mulai membludak setelah sholat tarawih. Walaupun pengunjung malam ini sangat rame, makanan yang kami pesan keluarnya tidak terlalu lama. Bagus lah, don't mess with hungry woman.
Beef Burrito (25K) |
Meat Lover Pizza (25K) |
Untuk Beef Burrito nya beyond expectation, karena isi yang digunakan adalah nasi. Memang wajar burrito dengan isian nasi, tapi menurut saya kurang pas aja. Jadi double carbo, karbohidrat dari nasi plus karbohidrat dari kulit burrito nya. alangkah baiknya kalau diganti daging dan sayuran aja, lebih pas kenyangnya. Rasanya, well okay ga masalah. Minusnya cuma rada kebanyakan mericanya ditambah paprikanya terlalu kuat rasanya. Jadi pedesnya rada aneh. Untuk burrito seharga 25K, ini udah lumayan ok.
Saya sedikit kecewa dengan pizzanya. Crustnya tipis banget, bener bener tipis hampir kaya tortila chips, sehingga ketika digigit bunyi kriuk. Mungkin ini tipe crust yang crispy. Tapi mungkin kayanya Warung Orange harus belajar bikin crust yang pas dan enak kaya punya nya Domino. Sejauh ini cuma Domino Pizza yang crustnya enak banget di mulut saya. Enough said.
Lychee Ice Tea (15K) |
Red Velvet Latte (18K) |
Lychee Ice Tea, nothing special. Es teh dengan buah leci 2 biji di dasar gelas. Red Velvet Lattenya, lumayan. Tapi menurut saya sih, Latte dalam arti harafiahnya seharusnya mengandung kopi. Tapi yang saya dapatkan disini hanya rasa susu. Memang, di dalam buku menunya sudah ditulis "Milk Based", hanya sebagai saran saja lebih baik diberikan sedikit sentuhan kopi supaya sedikit otentik dan ga cuma sekedar minum susu dengan pewarna merah saja. Secangkir dihargai 18K sudah cukup murah.
Warung Orange ini kafenya kecil bloggie, kurang terlalu bisa menampung orang banyak. Tapi semuanya ok ok saja, ga masalah dengan ukuran kafenya yang kecil. Hingga akhirnya ada invasi kurang lebih 12 orang datang bersamaan tanpa reservasi, dan meminta untuk bisa satu meja. Itu hal yang jelas jelas sangat amat ga mungkin bloggie. Maka, demi bisa menampung orang orang tersebut, pihak Warung Orange pun menggeser dan menyatukan meja meja dan kursi hingga cukup menampung 12 orang. Suara meja yang bergesekan dengan lantai saja sudah membuat gaduh dan sangat mengganggu pengunjung lainnya. Ditambah, saya dan Ave yang sedang asik makan disuruh untuk menggeser meja kami supaya daya tampungnya cukup. Saya cukup kesal, karena saya sendiri paling benci kalau sedang makan disuruh pindah tempat. Itu benar benar mengganggu, ya. Tolong catat ya Warung Orange. Jika rasanya kurang mampu untuk menyatukan 12 orang dalam satu meja, jujur saja. JANGAN MEMAKSA keadaan. Dan untuk pengunjung yang mau datang dalam jumlah yang besar, kalian tau kan kapasitas Warung Orange itu kecil, maka lakukanlah reservasi terlebih dahulu. Rupanya pelayanan di Warung Orange ini belum diperbaiki sejak 2013. Masih payah.
Second Visit
Keesokan harinya, saya pergi lagi ke Warung Orange. Adek minta ditemenin makan disana berhubung jaraknya dari rumah hanya selemparan kolor aja, dan rasanya saya perlu nyobain makanan lain lagi untuk direview. Saya pergi ke sana di jam yang sama dengan kemarin. Suasananya masih sama, masih tetap rame dengan 2 meja dengan tanda "Reserved"
Berhubung saya malam itu cukup kenyang, saya pengen pesan nachos saja. Tapi ternyata nachos habis, dan saya banting setir pesan Chicken Cordon Bleu. Adek pesan Fish Tacos. Untuk appetizernya kami pesan Four Cheese Bruchetta. Minuman kami pesan Shirley Temple dan Vanilla Frappe. Saya pengen pesan Chocolate Dome sebagai dessertnya, tapi ternyata semua desssert sudah habis. Tinggal Creme Brulee saja, baiklah saya pesan Strawberry Creme Brulee. Nanti dessertnya dikeluarkan setelah selesai makan.
Four Cheese Bruchetta (18K) |
Chicken Cordon Bleu (30K) |
Fish Tacos (30K) |
Pertama, sebagai appetizer Four Cheese bruchetta cukup enak. Roti baguette dengan 4 jenis keju di atasnya dan kemudian dilelehkan. Sebagai penggemar keju, saya suka dengan menu satu ini. Saran saya, gunakan saja piring yang kecil untuk plattingnya, ukuran piring tidak sepadan dengan ukuran makanannya. Untuk Chicken Cordon Bleu nya ok, bukan sekedar chicken nugget besar dengan isian keju di dalamnya. Tapi cukup enak, coating nya pun renyah dan tasty. Cuma 1 kekurangannya, kejunya yang digunakan jenisnya cheddar bukan mozarella dan jumlah kejunya pun sedikit sekali sehingga saya susah merasakan keju di Chicken Cordon Bleu ini. Fish Taco pesanan adek rasanya okay, enak menurut saya. Coating ikannya sama dengan yang ada di pesanan saya. Kulit tacosnya pun enak sekali. Untuk menu ini recommended !
Malam itu makanan appetizer dan main course cukup memuaskan perut dan lidah saya. Well done. Saatnya untuk meminta dessert dikeluarkan. Saat saya meminta Creme Bruleenya, si waiter bilang ternyata strawberry Creme Brulee saya habis. Bagaimana bisa ? Bukannya tadi sudah masuk orderan ? Kalau memang habis, seharusnya dari awal bilang saja kalau habis. Dan kalau tadi saat saya masih pesan, masih ada, berarti pegawainya lalai untuk menyimpan pesanan saya. Tapi kekecewaan saya sedikit terobati karena Creme Brulee nya masih ada, hanya saja toppingnya cherry. Well, okay ga masalah, walaupun saya tidak suka cherry karena trauma rasa obat batuk (lupakan haha). Saat dikeluarkan Creme Brulee pesanan saya, saya kecewa. Penampakannya justru malah seperti panacotta, dimana sugar crust yang khas dari creme brulee ? Saya semakin kecewa ketika menyendok creme brulee nya, teksturnya jauuuuuh dari creme brulee yang sudah sudah saya makan selama ini. Ini justru mirip dengan pannacota. Seriously ? Ga salah kasih nama ? Be authentic guys, please. Ini bukan Creme Brulee. Pelajari lagi ya.
Creme Brulee ? Pannacota ? |
Setelah mengahabiskan Creme Brulee jadi jadian saya, saya pun segera membayar ke kasir. Setelah membayar saya ingin menukar uang pecahan 100 ribu saya dengan pecahan yang lebih kecil. Tapi apa tanggapan kasirnya ? Dia cuek bilang “Ga ada” sambil berlalu begitu saja tanpa senyum. Warung Orange hellaaaawww ! Hospitality please... ! Cukup rasanya dua kali mengunjungi Warung Orange, well 3 kali jika kunjungan pertama saya di tahun 2013 itu dihitung. Saya kecewa. Masih banyak makanan yang lebih enak di luaran sana. Rasanya tidak ada alasan yang kuat bagi saya untuk kembali lagi ke sana.
In my honest opinion, dengan pengunjung yang membludak, mungkin mereka merasa di atas angin. Be humble, guys. Di Solo kalian memang laris, tapi di luar sana masih banyak yang lebih baik lagi. Mohon diperbaiki lagi service nya. Pembeli adalah raja. Bukannya aneh jika dalam 2 hari berturut turut saya merasa dikecewakan ? Saya yang sok atau memang Warung Orange yang kurang dalam pelayanannya ? Entahlah, di blog lain juga ada yang memberikan nilai 4/10 untuk pelayanan Warung Orange (click for more). Anyway, rasa makanan di sini boleh lah dicoba, rasanya cukup enak, worth to try. Seandainya keramahan bisa ditambah lagi, it would be nice guys :)
Warung Orange
Jl. Kapten Mulyadi No. 19 (sebelah Alfamart, di depan RS. Kustati Unit 3), Solo, Jawa Tengah
0271 9384557
Opening Hours : 08.00 - 02.00
Twitter | Facebook | Website
Dear bolger yang terhormat,
ReplyDeletemungkin saya pengen ngobrol dengan anda terkait ada beberapa penulisan dan penjabaran yang menurut saya ada yang salah...mungkin untuk saran aja jadi nextnya kalau mereview bisa sedikit smart.thank you email saya brianmci3@yahoo.com
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete