Setelah sebelumnya kami menuju Lawang dengan lancar tanpa terjebak kemacetan. Kali ini setelah bertolak dari Lawang menuju Malang, di sinilah kami terjebak kemacetan. Cukup lama kami terjebak macet, tak heran karena semua orang banyak yang menghabiskan liburan mereka di Malang.
Pemberhentian pertama kami di kota Malang adalah di Museum Brawijaya yang terletak di Jl, Ijen. Museum Brawijaya ini menyimpan banyak sekali sejarah jaman penjajahan dan barang barang peninggalan para pejuang. Dengan HTM seharga 3.500 kita sudah dapat masuk ke dalam museum dan melihat lihat koleksi barang barang dari jaman penjajahan.
|
Pintu masuk Museum Brawijaya |
Kesan pertama masuk ke dalam museum ini adalah perasaan terharu dan mistis. Terharu karena saya terbayang bagaimana perjuangan para pahlawan dalam memerdekakan Indonesia, sedangkan perasaan mistis karena saya teringat bahwa museum ini pernah dijadikan lokasi untuk uji nyali di salah satu stasiun tv swasta (well, lupakan). Ada 3 area di dalam museum ini. Ruangan 1 yang berisikan barang barang peninggalan para pejuang dan sejarah pada masa penjajahan, seperti kisah Konferensi Meja Bundar, perang gerilya Jend. Soedirman, peristiwa Hotel Yamato di Surabaya, dan sebagainya. Sedangkan untuk Ruangan 2 berisikan sejarah kota Malang dan koleksi koleksi mata uang kuno. Areal 3 merupakan area outdoor yang disana terletak gerbong maut yaitu gerbong kecil pada masa penjajahan yang digunakan untuk mengangkut 100 tawanan pejuang Indonesia dalam satu gerbong, dan memakan banyak korban karena gerbong yang sempit melebihi kapasitas.
|
Lobby Museum Brawijaya |
|
Mobil sedan yang digunakan Kolonel Sungkono |
|
Koleksi senjata senjata pada masa penjajahan |
|
Konferensi Meja Bundar |
|
Hallway di dalam Ruangan 1 |
|
Barang peninggalan Jenderal Soedirman (a lil bit spooky, right ?) |
|
Lukisan Peristiwa Terbunuhnya Mallaby |
|
Peninggalan alat kedokteran Mayor Dr. Hadiyono |
Saat ada acara uji nyali di Museum Brawijaya ini yang digunakan adalah Ruang 1 ini. Benar benar terasa aura misterinya di sini. Hawa pengap dan dingin begitu terasa saat memasuki ruang 1 ini. Ditambah dengan adanya barang barang peninggalan para pejuang serta diorama lengkap dengan patung patungnya yang seakan akan mengawasi setiap pergerakan kita. Terlepas dari suasana mistisnya, saya pun merasakan rasa terharu ketika melihat barang peninggalan pejuang dan membaca kisah kisah mereka dalam memerdekakan Indonesia. Apalagi saat melihat foto foto saat peristiwa tersebut terjadi. Semoga arwah para pejuang ini diterima di sisi Allah, aamiin. Setelah berkeliling di ruang 1, saya menuju ke ruang 2 yang berisikan sejarah kota Malang. Koleksi barang di ruang 2 antara lain, foto foto kota Malang di jaman dulu, koleksi mata uang kuno, dan cerita sejarah kota Malang. Walaupun yang terkenal keangkerannya adalah ruang 1, tapi saya justru merasakan hal gaib di ruang 2, itulah yang membuat saya segera keluar dari ruang 2.
|
Gerbong maut di halaman tengah Museum Brawijaya |
|
Detail jumlah pejuang yang hidup dan meninggal |
Setelah kabur dari ruang 2 karena merasakan hal gaib, saya pun menuju ke halaman tengah untuk melihat gerbong maut fenomenal yang mengangkut 100 tawanan pejuang yang telah memakan korban. Hawanya sedikit mencekat ketika saya mendekat ke arah gerbong. Saya ga ingin mengintip bagian dalam gerbong karena hawanya sungguh ga enak bloggie. Saya hanya bisa membayangkan dalam gerbong sesempit itu harus dijejali 100 orang sekaligus. Sungguh kejam para penjajah itu. Saya pun mendoakan arwah para tawanan pejuang yang meninggal dalam gerbong maut tersebut, sebelum akhirnya saya meninggalkan halaman tengah.
|
Halaman tengah Museum Brawijaya |
Dan untuk bloggie yang ingin ke kamar mandi sebaiknya urungkan saja niatnya hahahhaa. Karena kamar mandinya terletak di belakang, tepatnya di dekat gerbong maut. Dimana, di area situ sudah sepi pengunjung dan ada kesan tak terjamah. Lebih baik cari saja pom bensin terdekat untuk menuntaskan panggilan alam bloggie :D
|
Untuk ke kamar mandi, masih harus masuk ke ruangan itu |
Sekian bloggie kunjungan saya ke Museum Brawijaya. Ayo jadi anak muda yang "melek museum" karena harga tiket masuknya murah tapi kita bisa mendapatkan banyak pengetahuan dan informasi. Tunggu apa lagi bloggie ? Jangan cuma mainnya ke mall aja, sekali kali langkahkan kakimu di museum. Bye :)
Museum Brawijaya
Jl. Ijen No. 25A, Malang, Jawa Timur
0341 562394
Opening hours : 08.00 - 16.00
No comments:
Post a Comment