Bekerja sebagai kaum nine to five plus ditambah hari Sabtu masih masuk kerja, yah walaupun setengah hari (itupun kalau jam 3 sore dihitung setengah hari) membuat saya merasa jenuh. Oleh karena itu hari Minggu, saya dan teman teman memutuskan buat jalan jalan jelajah daerah Bali timur, untuk mengejar sunrise di Pantai Amed. Jam 3 pagi kami sudah cabut menuju Amed. Walaupun rasa ngantuk gila gilaan, tapi saya tetap bertekad untuk melek karena terbayang indahnya pemandangan Jemeluk Bay, Amed. Perjalanan dari Kuta menuju Amed memakan waktu 2,5 jam. Karena kami berangkat dini hari, maka jalanan pun lancar, padahal biasanya perjalanan menuju Amed bisa memakan waktu hingga 3 - 3,5 jam. Amed berada di kecamatan Karangasem, jalan menuju Amed cukup mudah. Cukup telusuri saja jalan raya bypass Ida Bagus Mantra sampai jalannya habis, maka nanti papan petunjuk menuju Amed cukup jelas. Dalam perjalanan nanti kita akan melewati pelabuhan Padang Bay dan pantai Candidasa.
Tanda panah hitam letaknya Amed (Source) |
Saya sampai di kawasan Amed sekitar jam setengah 6, masih ada waktu setengah jam untuk melihat sunrise. Sambil menunggu sang matahari muncul, saya pun tertidur di dalam mobil menuntaskan tidur yang tertunda hahaha. Saat kita memasuki kawasan pantai Amed di kiri kanan jalan banyak terdapat dive center dan hotel hotel mulai dari budget rendah hingga private villa seharga jutaan. Mengingatkan saya sama Gili Trawangan yang kiri kanan jalannya terdapat banyak dive center.
Sunrise yang sedikit berawan di Amed |
Catching sunrise !! |
Setelah matahari mulai terang, kami segera naik ke view point Jemeluk Bay untuk melihat perpaduan yang harmonis perbukitan, Gunung Agung, dan laut. Cara menuju Jemeluk Bay cukup mudah bloggie, setelah sampai di kawasan pantai Amed tinggal jalan lurus saja mengikuti jalan yang menanjak hingga nanti akhirnya di titik tertinggi ada tanah yang cukup lapang. Di sanalah view point nya.
Jemeluk Bay. Perpaduan yang harmonis, seketika bisa membuat saya lupa akan kerjaan |
Airnya jernih banget |
Dari atas, air laut Jemeluk Bay ini sangat bening dan mengundang banget buat diceburin. Saya pengen banget snorkeling disana pada waktu itu, tapi mengingat kami semua tidak ada yang membawa baju ganti dan pakaian renang, kami pun urung snorkeling di Jemeluk Bay. Dan suatu saat nanti kami berniat untuk kembali dan snorkeling disana.
Setelah tidak ada yang dapat kami lakukan di Amed, kami melanjutkan perjalanan menuju Tirta Gangga. Fyi, dalam perjalanan menuju Amed itu satu jalur dengan Goa Lawah, Tirta Gangga, dan Taman Ujung. Sehingga ga ada salahnya saat pulang dari Amed, kami mampir satu persatu di objek wisata tersebut. Karena kami berangkat saat gelap, kami pun tidak bisa melihat pemandangan sepanjang perjalanan menuju Amed. Dan setelah matahari terang, kami pun bisa melihat pemandangan superb dalam perjalanan balik.
Perjalanan balik dari Amed kami disambut awan mendung dan gerimis tipis tipis, tapi untung saja tidak sampai hujan deras, karena kami berencana untuk mampir di setiap objek dalam perjalanan pulang ke Kuta. Untung saja gerimis pun berhenti, tapi awan mendung masih menggelayut di langit Bali Timur waktu itu. Dan tak lama kemudian kami sampai di Tirta Gangga
Tirta Gangga merupakan bekas kerajaan yang terletak di Karangasem. Tirta Gangga terkenal dengan taman airnya. Di sini juga tersedia kolam yang bisa digunakan untuk mandi. Ini pertama kalinya saya datang ke Tirta Gangga. Rasanya sejuk bloggie, gemericik air dan sejauh mata memandang hanya ada air, air, dan air. Ditambah dengan langit yang mendung, menambah kesejukan Tirta Gangga. Sebelum masuk ke area Tirta Gangga, banyak penjual makanan ikan. Saya iseng membeli dari salah seorang penjual disana, 5.000 dapat 2 plastik makanan ikan. Ikan di kolam Tirta Gangga ini adalah ikan koi yang besar besar dan warnanya sangat cerah. Asik sekali rasanya memberi makan ikan ikan disini. Jadi ga ada salahnya untuk membeli makanan ikan yang dijual di sekitar area Tirta Gangga, harganya pun tidak mahal.
Ikan koi yang gendut gendut |
Setelah puas menikmati suasana di Tirta Gangga, perjalanan kami lanjutkan menuju Taman Ujung. Karena waktu juga mendekati jam makan siang, kami membeli nasi bungkus di jalan dan akan kami makan saat berada di Taman Ujung, semacam piknik. Perajalanan dari Tirta Gangga menuju Taman Ujung tidak terlalu jauh, sehingga rasanya sebentar saja kami sudah sampai di Taman Ujung. Saat itu Taman Ujung ramai sekali oleh pengunjung yang berdatangan. Mengingat hari itu adalah hari Minggu.
Bangunan utama di Taman Ujung |
Taman Ujung atau Taman Sukasada, adalah sebuah taman di banjar Ujung, desa Tumbu, kecamatan Karangasem, Karangasem, Bali. Taman ini terletak sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Amlapura. (Wikipedia). Ini juga pertama kalinya saya ke Taman Ujung, sebelumnya saya hanya melihat di foto foto prewedding, karena Taman Ujung ini terkenal dengan spotnya untuk foto prewedding. Terbukti waktu saya kesana saya menemukan ada sepasang calon pengantin yang sedang photoshoot disana.
Kalau boleh jujur, tidak ada yang menarik yang bisa dilakukan di Taman Ujung ini, taman ini cocok untuk acara acara gathering karena banyak sekali area lapang yang bisa digunakan untuk berkumpul. Seperti contohnya saat saya kesana, ada 2 kelompok yang sedang mengadakan acara gathering, bahkan mereka membawa properti lomba lomba ringan seperti balap karung dan lomba makan kerupuk. Berhubung kami ga punya acara yang heboh, kami pun menggelar makan siang kami di atas rumput, dan kemudian menyantapnya. Nikmat...
Tangga menuju titik tertinggi Taman Ujung |
View di titik tertinggi Taman Ujung, bisa kita lihat berbatasan langsung dengan laut. Cool ! |
Salah satu spot favorit untuk foto prewedding (abaikan orang lewat itu) |
Selesai makan siang, kami pun berkeliling dan akhirnya perjalanan kami di Taman Ujung pun ditutup dengan memasuki bangunan utama yang terletak di tengah tengah. Di dalam bangunan ini terdapat 3 buah kamar, namun sayangnya kamar kamarnya ditutup sehingga kita tidak dapat melihat dalamnya. Hanya 1 ruangan yang terbuka dan itupun tidak isinya apa apa. Hanya foto foto di dinding dan informasi mengenai Taman Ujung.
Abaikan sandal jepit saya, ini asal nyomot aja yang ada di depan kamar kos -__- |
Bagian dalam bangunan |
Setelah memasuki bangunan utama, kami pun pulang kembali ke Kuta tanpa sempat mampir ke Pantai Candidasa terlebih dahulu karena semuanya sudah mulai ngantuk, mengingat kami bangun jam 3 pagi dan langsung tancap ke Amed. Well, sekian perjalanan saya menjelajah Bali Timur dalam 12 jam. Suatu hari nanti saya bakal kembali untuk nyobain snorkeling di sana. Yeay ! Setelah refresh otak dengan keliling Bali Timur, otak saya jadi siap untuk kerja lagi keesokan harinya. Weekend getaway ini rasanya cocok untuk karyawan fakir cuti macam saya hahaaha.
No comments:
Post a Comment