28/05/2016

Honeymoon Di Uluwatu


Sudah bukan rahasia lagi kalau Bali jadi salah satu destinasi favorit untuk pasangan yang ingin honeymoon. Saya pun begitu, sebelum akhirnya memilih untuk merantau ke Bali, Bali merupakan destinasi impian saya nanti kalau honeymoon. Tapi, semua berubah sejak saya tinggal di Bali selama 3 tahun ini. Tiba tiba keinginan untuk honeymoon di Bali pun lenyap ga berbekas, tergantikan dengan impian saya traveling bareng suami ke tempat antah berantah dengan style kere saya tentunya #LOL. Dan beberapa minggu ini, saya lagi tergila gila sama Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara Barat (MTB). Semoga bisa menggembel kesana nanti dengan suami saya kelak. Aamiin.

Yaelah, jadi curcol buahahaha ! Naluri jomblonya kenceng bener, Mi ! Lupakan. Kali ini saya bukan mau cerita tentang honeymoon saya kok, bukan. Lha wong nikah aja belum, mau honeymoon sama siapose haaa ! *mulai nyolot. Lagi agak sensi sama topik pernikahan sebenernya *garuk-garuk tembok.

Skip skip.....

Sahabat nista saya jaman kuliah sebut saja Ganis akhirnya melepaskan masa lajang (ga usah tanya giliran saya kapan). Sebenernya ini cerita lama sih, cuma baru sempet posting setelah mangkrak lama di draft. Ganis ngabarin pernikahannya ketika saya udah siap dengan itinerary solo backpacking akhir tahun lalu sambil kirimin kain untuk dijadikan seragam kebaya, dimana waktu dilihat tanggal pernikahannya ternyata posisi saya masih di Manado waktu itu. Otomatis reschedule tiket pesawat pun dilakukan asal saya bisa hadir di pernikahan sahabat saya ini.

Jangan ditanya kenapa ini kulit saya hitam legam
Dan TARAAAA...! Akhirnya saya bisa ikut berfoto juga kan di pelaminan, walaupun malam sebelumnya sempet ada drama ketinggalan pesawat di Balikpapan hahahaha. Dandan ala kadarnya dengan warna kulit yang eksotis (baca : hitam) akibat panas panasan dan menggembel ria di pulau seberang, bahkan sarung bawahan itu juga nemunya last minute di lemari mumichtu (fyi, itu tenun Lombok loh). Yang penting bisa ikut berbagi kebahagiaan sama Ganis. Well, happy wedding Gantole ! Kiss kiss ! Kiss Dhana *ditabok Ganis

Sama seperti intermezzo diatas, Bali jadi destinasi impian Ganis dan Dhana untuk bulan madu. Singkatnya waktu memaksa mereka untuk ga bisa mengeksplor semua tempat. Dan akhirnya mereka memilih untuk mengeksplor Uluwatu karena Kuta, Seminyak, dan Ubud itu terlalu mainstream *hazeeek

Alila Villas Uluwatu
Alila Villas Uluwatu kami pilih untuk nongkrong nongkrong sesiangan sambil gegoleran di sunset cabananya The Warung yang aduhai sambil nunggu jadwal pentas tari kecak di Pura Luhur Uluwatu. Alila Villas Uluwatu punya 2 restaurant, yaitu The Warung dan Cire. Seperti namanya, The Warung menyediakan menu ala warteg Indonesia, terumata local food dari Bali. Seperti, ayam betutu, sate lilit, sambel matah dan menu Bali lainnya. Tapi masih menyediakan menu universal lainnya kok, kaya pizza dan pasta. Silakan dicek di Zomato untuk daftar menunya. Sedangkan untuk Cire, menu yang ditawarkan lebih ke arah Western dan sepertinya ala ala fine dining begitu, kurang ngerti juga sih saya *dikeplak.



Berhubung nasi ayam betutu 15 ribuan sebelah kantor lebih menggoda, karena murah tentunyaaaa, saya pun rasanya merugi kalo harus makan nasi ayam betutu di The Warung yang harganya sungguh bikin anak kos macam saya langsung jatuh miskin. So, kami pilih pizza sebagai cemilan siang itu. 

Awalnya saya pikir, untuk nongkrong di sunset cabananya Alila Villas Uluwatu ini ada minimal purchase nya, ternyata eh ternyata ga ada saudara saudara ! Bahkan, kami ditawari oleh staffnya untuk bebas memilih mau nongkrong indoor di dalam restaurantnya atau outdoor di sunset cabana yang iconic itu. Harus saya acungi jempol buat keramahan staff Alila Uluwatu ini. Hospitalitynya asik, sopan tapi tidak kaku ala ala hotel bintang 5 lainnya. Keren. Jadi kalo pengen ngerasain nongkrong di cabananya Alila Uluwatu yang iconic ini ga masalah kalo ga beli makan, beli minuman aja kalian bisa gegoleran sepuasnya. Yeah ! Dan menurut saya, pemandangannya kalo sunset bakalan hacep banget. Itulah kenapa namanya sunset cabana. So, coba deh lain kali datengnya pas rada sorean *cek dompet.



Foto foto is a must ! Mumpung disini ceuu~
*breathtaking
Kalau mau turun ke pantai di bawah tebing ini bisa kontak ke manajemen hotel. Lewat sini jalurnya.
Akhirnya setelah pegel kebanyakan foto foto duduk di sunset cabana, kami cabut menuju Pura Luhur Uluwatu untuk melihat tari Kecaknya yang cukup famous itu. Perjalanan dari Alila Villas Uluwatu menuju Pura tidak terlalu jauh, sekitar 10 - 15 menit naik motor. Pentas Tari Kecak dimulai jam 6 sore. Usahakan cari tempat duduk yang view point nya kece langsung menghadap sunset ya. Makanya pastikan waktunya cukup, karena tentunya sebelum masuk area pentas kita pasti akan keliling keliling dahulu untuk melihat tebing tebing nan eksotis di Uluwatu. Dan berhubung saya sudah ke 3 kalinya kesini, maka rasanya biasa aja. Tapi buat pasangan honeymoon wajib rasanya foto di salah satu spot yang menghadap moncong tebing biar makin romantis *eaaaa.

Jomblo mana yang ga iri liat pose beginian *kunyah keyboard*
Puas foto foto afterwed, kami langsung menuju ke area pentas Tari Kecak. Daaaan, udah full orang orang, untungnya kami masih kebagian spot yang masih ok buat lihat sunset . Sore itu hawa Bali yang panas jadi makin panas karena banyaknya orang yang tumplek blek di tribun. Walaupun sudah 3 kali ke Uluwatu, ini pertama kalinya bagi saya untuk melihat pertunjukkan Tari Kecak disini.

Poni tolong dikontrol ya, Mba. Panas bok !
 Menurut saya, kondisi seperti ini kurang kid friendly, terlihat dari banyaknya bayi yang menangis dan balita yang rewel. Jadi silakan dipikirkan lagi jika ingin membawa anak kecil menonton pentas Tari Kecak ini ya. Entah bayi-bayi itu rewel karena kepanasan atau bagaimana tapi kami yang dewasa, muda dan berbahaya aja mulai lemes kepanasan sambil kipas kipas pakai kertas sinopsis yang dibagikan saat membeli tiket, apalagi mereka. Harga tiket untuk menonton Tari Kecak ini dibanderol seharga IDR 100.000/ orang, untuk harga segitu menurut saya pas karena pemandangannya ketika sunset dipadukan dengan Tari Kecak itu cantik banget. Terlepas dari pemandangannya, suguhan Tari Kecaknya pun bagus dan menghibur sekali. Suka suka suka.

Dimulai dengan penari kecak memasuki pentas
Rambut akikuk yahud ! *ini foto ga penting*

Timing yang pas !
Puncak Tari Kecak pun timingnya pas dengan sunset. Langit yang kekuningan berpadu dengan scene lingkaran api yang mengelilingi Hanoman. Perpaduan yang cukup membuat penonton berdecak kagum. Ga tau sih biasanya begini pas timingnya, atau saya saja yang beruntung sore itu hahaha ! Asli, beneran, kalo ke Uluwatu sempetin deh nonton Tari Kecak disini. Suasananya dapet banget dan cukup membuat saya merinding kagum dengan perpaduan sunset dan pertunjukkannya. Superb.

Jadi, Ami kapan honeymoon nya ?

3 comments:

  1. jadi tinggal di bali ya kak... hmm.. sepertinya saya bisa minta referensi kalau kesana

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup, kalo main ke Bali kabarin aja nanti saya kasih referensi yang membantu :D

      Delete
  2. wah tinggal dibali ya mbak, tau penginapan murah untuk backpacker dong? atau bisa sekalian minta di guide? hihihi

    ReplyDelete